TERJEBAK DENGAN 3 MURID
Berjalan menembus malam yang dingin dan lembab, dengan murung disinari lampu jalan rusak yang berkedip-kedip seperti lampu disko, tiga orang wanita yang sedang berjalan menarik perhatianku, karena mereka tiba-tiba berhenti dan berdiri kaku tidak jauh dari tempatku duduk. Satu diantara mereka berbisik kepada yang lain saat mereka melihatku. Butuh beberapa detik untuk menyadari bahwa sudah barang tentu mereka terkejut saat melihatku, mereka buka wanita tapi anak perempuan alias murid sekolahku.
“Linda, Tria, dan Silvi: ke sini sekarang!” perintahku.
Berkebalikan dengan segala yang diperintahkan tubuh mereka, yang mungkin berpikiran untuk lari dan selamatkan diri atau cuekin saja gurumu itu dan pergi menjauh darinya atau yang lainnya, tetapi walau begitu mereka tetap menuruti peritahku dan bergerak melangkah mendekat menuju tempatku duduk.Seraya beringsut murung mereka mempersiapkan wajah polos mereka yang paling memelas sebagai protes visual atas omelanku.