Selasa, 07 Juni 2016

Cerita sore hari

Hidupkan Hatimu
Hidayah akan mendatangimu

Dunia itu memang sangat lah luas, saking luasnya sehingga banyak manusia yang tersesat dan tidak bisa menemukan jalan yang benar. Terombang-ambing dalam ketidak jelasan hidup, kebimbangan hati, keresahan jiwa, dan lain sebagainya. Tidak dipungkiri bahwa manusia adalah mahluk yang tidak lah sempurna dan tidak luput dari kesalahan dan perbuatan dosa, karena manusia adalah gudang dari segala bentuk kesalahan.
Untuk itu lah, banyak manusia yang tersesat dalam kesalahan yang di perbuatnya.
Tetapi walaupun manusia gudangnya kesalahan, manusia tetap mahluk ciptaanNya yang mempunyai kelebihan dibanding mahluk-mahluk ciptaanNya yang lain yaitu akal, pikiran dan nafsu. Dari kelebihan itu, maka manusia akan berfikir dan merekonstruksi kembali perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan. Mencari jalan yang benar memang bukan suatu pencarian yang mudah. Proses yang dilalui akan sangat panjang dan penuh cobaan.
Dunia dipenuhi dengan kenikmatan yang bisa mengaburkan hati dan pikiran. Sehingga manusia tidaknkuasa untuk memilih jalan yang benar dan hanya mampu berjalan menuruti langkah orang yang ada dindepannya. Hingga akhirnya mereka sadar bahwa mereka hampir terjatuh kedalam jurang yang dalam dan tidak berujung. Di dalam jurang itu terdapat banyak sekali hewan-hewan yang sangat buas dan siap memangsa dengan sangat ganas.
Dalam situasi seperti ini lah, manusia dihadapkan kepada dua pilihan. Yaitu mengikuti kata hati dan mendekatkan diri kepada agama, atau menuruti nafsu dan keinginan yang lebih memilih untuk hidup dengan kenikmatan-kenikmatan semu yang tidak pernah terpuaskan. Ibarat jika manusia berdiri di sebuah bukit, di depan jurang terjal dan dalam sedangkan di belakang ada seekor harimau. Perasaan ragu-ragu mulai mendera, menghitung untung dan rugi.
Saat manusia dihadapkan dalam situasi seperti ini, tidak sedikit yang membelokan arahnya dan mencoba untuk mencari jalan yang benar dengan membaca dan belajar dari peta kehidupan yaitu agama dan Al-Qur'an. Tetapi tidak jarang yang memilih untuk tetap dalam jalan mereka lewati dengan segala kenikmatan dan hingar bingar kehidupan duniawi yang tidak pernah ada kata puas.
Seorang teman pernah bercerita, "Aku pernah berada dalam kondisi seperti yang dijelaskan diatas, sampai aku terobang-ambing dalam ketidak pastian. Kehidupan yang tidak pernah terpuaskan selalu menghantui kehidupanku. Semua hal yang ku punya tidak pernah bisa mengobati kehausanku. Selalu tidak pernah puas dan puas yang membuatku menjadi kegilaan untuk memenuhi ambisiku itu. Tidak jarang dalam memenuhinya aku melakukan segala cara, sampai melakukan hal terburuk.
Tetapi itu hanya masa lalu, suatu hari akhirnya hidayah itu datang kepadaku. Alhamdulillah, rasa syukur kuhaturkan kepadaNya. Sungguh, aku adalah manusia yang beruntung. Sekarang aku menjalani hidup dengan penuh kedamaian dan ketenangan."
Kira-kira begitulah cerita dari teman saya, yang memang dahulunya menjalani kehidupan yang kelam dan gelap, sampai suatu ketika hidayah datang kepadanya. Proses yang tidak mudah dan penuh godaan pun dihadapinya, sampai sekarang kehidupannya kembali normal dan lebih bisa bermanfaat bagi keluarga serta kehidupan sekitarnya.

Satu yang patut kita pertanyakan kepada diri kita
Telah sejauh dan sedalam apa kita menyelami agama kita.
Hidayah tidak datang dengn sendirinya, tetapi harus di cari dan diusahakan. 

Tidak ada komentar: