Terimakasih atas sakitnya
Untukmu yang telah mengisi kebahagian dalam hidupku, untukmu yang telah menghidupkan hari-hariku, untukmu yang telah menghancurkan dan memberinluka yang sempurna dalam hatiku.
Aku tidak tahu sekarang kamunsedang apa atau bersama siapa, setiap saat kamu selalu mengabadikan momen kebahagiaanmu. Terkadang aku melihatmu, memperhatikanmu, merasakanmu yang telah melupakanku. Meninggalkanku sendiri dalam kesakitan luar biasa yang baru pertama kali ku rasakan.
Aku tidak tahu sekarang kamunsedang apa atau bersama siapa, setiap saat kamu selalu mengabadikan momen kebahagiaanmu. Terkadang aku melihatmu, memperhatikanmu, merasakanmu yang telah melupakanku. Meninggalkanku sendiri dalam kesakitan luar biasa yang baru pertama kali ku rasakan.
Senyumu yang bahagia, matamu yang ceria dan ekspresimu yang penuh dengan kegembiraan, membuatku iri. Saat awal perkenalan kita sampai saat perbincangan kita tentang langkah kedepan, membuatku sangat bahagia. Saat keluargaku sudah menganggapmu sebagai anak mereka dan bagian dari kami, memberikan segenap perhatian dan kasih sayang mereka. Tetapi, kenapa kamu mulai menjauh dari aku, kamu mulai bertingkah aneh dan sering marah-marah. Seakan-akan kamu sedang mecari kesalahan yang tidak pernah kamu temukan.
Sampai suatu ketika, kamu mulai jujur kepadaku. Kejujuran yang menambah luka dihati dan semakin merobeknya. Kamu tidak hanya melukaiku, tapi kamu telah melukai perasaan kedua orang tuaku. Tahukah kamu, betapa hancur hati mereka saat kejujuranmu tersampaikan?
Kami tahu, bukan keluarga berada, bukan keluarga serba bisa, bukan keluarga berpangkat, tapi satu hal yang harus kamu tahu, ada hal yang lebih berharga daripada harta dan tahta.
Sekarang aku hanya berharap bisa melanjutkan hidup dan sekuat tenaga menyatukan kembali hati yang telah kamu hancurkan, mencoba terbang dengan sayap-sayap yang telah kamu patahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar