Selasa, 05 Juli 2016

Selamat hari raya Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri


Hari raya idul fitri atau yang lebih kita kenal dengan sebutan "lebaran", sebenarya apa arti dari lebaran itu. Apakah hari dimana segala dosa-dosa kita di ampuni, apakah hari dimana umat islam saling ber-maaf-maaf-an, apakah hari dimana kita beramai-rami memenuhi jalanan untuk pulang ke kampung halaman, atau hari kemenangan bagi umat islam yang telah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Dijaman sekarang ini, memang kebanyakan orang terlebih lagi anak-anak muda maupun anak-anak kecil tidak begitu memahami akan makna dari hari raya idul fitri atau hari lebaran ini. Kebanyakan dari mereka mengetahui bahwa hari lebaran adalah hari dimana kita saling maaf-maaf-an dan saling berkunjung kerumah kerabat dan sanak saudara untuk bersilaturahmi. Bahkan penulis pernah bertanya kepada beberapa anak-anak remaja, dan kebanyakan diantara mereka mengatakan bahwa hari lebaran adalah hari dimana mereka bisa saling bermaaf-maafan dan hari dimana mereka akan mendapatkan angpao dari keluarga. 
Begitulah persepsi anak-anak jaman sekarang berkenaan dengan hari raya idul fitri. Tapi apa makna sebenarnya dari hari raya idul fitri itu, baiklah kita akan mencoba membahasnya. 

Idul fitri bisa diartikan sebagai puncak dari pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Idul Fitri secara bahasa atau etimologi bisa berarti Hari Raya Kesucian atau bisa juga diartikan sebagai Hari Kemenangan bagi umat Islam. Kemenangan disini adalah bentuk dari kemenangan dalam menggapai kesucian atau perwujudan dari kembali kepada keadaan fitrah (Fitri). (sumber: Quraish Shihab untuk suarakarya-online.com).

Penjelasan diatas menguraikan bahwa Idul Fitri merupakan pengertian yang sangat relevan atau berhubungan dengan makna sebenarnya dari keberhasilan yang diperoleh setelah berakhirnya pelaksanaan ibadah puasa. Beberapa sumber juga menganalogikan Idul Fitri sebagai jalan menuju kepada fitrah manusia layaknya seperti seorang bayi yang baru dilahirkan, bersih dan tanpa dosa. Hal tersebut merujuk pada perjanjian awal atau "Perjanjian Primordial" yang berisi pengakuan manusia terhadap Ke-Esa-an Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang patut di sembah sebagaimana terangkum dalam Surah al-A’raf (7) ayat 172 :

ﻭَﺇِﺫْ ﺃَﺧَﺬَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻣِﻦْ ﺑَﻨِﻲ ﺀَﺍﺩَﻡَ ﻣِﻦْ ﻇُﻬُﻮﺭِﻫِﻢْ ﺫُﺭِّﻳَّﺘَﻬُﻢْ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪَﻫُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ ﺃَﻟَﺴْﺖُ ﺑِﺮَﺑِّﻜُﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺑَﻠَﻰ ﺷَﻬِﺪْﻧَﺎ ﺃَﻥْ ﺗَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺇِﻧَّﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻋَﻦْ ﻫَﺬَﺍ ﻏَﺎﻓِﻠِﻴﻦَ

(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”).

Pengertian Idul Fitri yang lain adalah:
Idul Fitri merupakan penggabungan kata "Ied" yang berarti Hari Raya dan "Fitri" yang artinya berbuka puasa. Jadi Idul Fitri bisa juga diartikan sebagai hari berbuka secara massal kaum muslimin setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kebahagiaan yang dirasakan pada saat menjelang waktu berbuka puasa di waktu maghrib selama sebulan seakan dimanifestasikan pada tanggal 1 Syawal di Hari Raya Idul Fitri. Idul Fitri merupakan bentuk dari pengekspresian sebagai ”Iduna Ahlil Islam”, sabda Nabi, (Hari Raya kami penganut Islam) sebab Hari Raya Idul Fitri adalah hari makan-minum serta bersuka cita atau " yaumu aklin wa syurbin wa bahjatin" sehingga diharamkan bagi umat muslim untuk berpuasa. (sumber: Surahman Hidayat untuk ramadhan.okezone.com).

Oleh karena Idul Fitri bermakna Hari bersuka cita, maka pada hari besar itu semua harus terbebas dari kesedihan, kesusahan dan jangan sampai ada orang yang meminta-minta. Makna sebenarnya dari kalimat tersebut adalah diwajibkan bagi umat muslim yang mampu untuk membayar zakat yang berupa zakat fitrah kepada fakir miskin sebagai bentuk dari berbagi kebahagiaan dari mereka yang tidak berpunya agar bisa merasakan suka cita pada hari tersebut.

Demikian lah penjelasan mengenai makna dari Idul Fitri, semoga penjelasan yang telah penulis uraikan dapat menambah ilmu dan pengetahuan pembaca mengenai makna Idul Fitri. Dalam kesempatan ini juga, penulis ingin mengucapkan “TAQOBBALALLAHUMINNA WA MINKUM”, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir & batin. 

Tidak ada komentar: